Kamis, 09 Juni 2011

Trickling Filter

Trickling Filter

Pengertian Trickling Filter
Trickling Filter merupakan salah satu aplikasi pengolahan air limbah dengan memanfaatkan teknologi Biofilm. Trickling filter ini terdiri dari suatu bak dengan media fermiabel untuk pertumbuhan organisme yang tersusun oleh materi lapisan yang kasar, keras, tajam dan kedap air.

 














Kegunaan Trickling Filter
Kegunaannya adalah untuk mengolah air limbah dengan dengan mekanisme air yang jatuh mengalir perlahan-lahan melalui melalui lapisan batu untuk kemudian tersaring.



Bagian- Bagian Trickling Filter
 
















Operasi Trickling Filter
Penghapusan polutan dari aliran limbah yang melibatkan kedua absorpsi dan adsorpsi senyawa organik oleh lapisan biofilm mikroba. Media filter biasanya dipilih untuk menyediakan luas permukaan yang sangat tinggi untuk volume, bahan Khas sering berpori dan memiliki luas permukaan internal yang cukup besar di samping permukaan eksternal medium. Bagian dari air limbah yang melalui media memoles terlarut udara, oksigen yang lapisan lendir diperlukan untuk oksidasi biokimia senyawa organik dan melepaskan gas karbon dioksida, air dan produk akhir teroksidasi. Sebagai mengental lapisan biofilm, akhirnya sloughs off ke effluen diperlakukan dan selanjutnya merupakan bagian dari lumpur sekunder. Biasanya, trickling filter diikuti dengan sebuah tangki clarifier atau sedimentasi untuk pemisahan dan penghapusan peluruhan tersebut. Filter lainnya memanfaatkan media lebih tinggi kepadatan seperti pasir, busa dan gambut tidak menghasilkan lumpur yang harus dibuang, tetapi membutuhkan paksa blower udara dan lingkungan anaerobik tertutup.
Perlakuan air limbah atau limbah lainnya dengan tipe trickling filter adalah salah satu teknologi pengolahan tertua dan paling baik ditandai.

Jenis Trickling Filter
Tiga jenis dasar Trickling Filter filter digunakan untuk:
    * Pengolahan limbah perumahan atau pedesaan kecil individu
    * Terpusat sistem yang besar untuk pengobatan limbah kota
    * sistem diterapkan pada pengolahan air limbah industri.
Perlakuan air limbah atau limbah lainnya dengan tipe Trickling Filter adalah salah satu teknologi pengolahan tertua dan paling baik ditandai.

Bidang Resapan Sistem Septik
Ini adalah bentuk paling sederhana dari sistem pembuangan limbah cair, biasanya menggunakan pipa dikuburkan di pasir longgar atau kerikil untuk mengusir keluar cairan dari tangki septik. Pemurnian cair dilakukan oleh biofilm yang secara alami membentuk sebagai pelapis di atas pasir dan kerikil di bidang penyerapan dan memakan nutrisi yang terlarut dalam aliran limbah.

Karena sistem yang benar-benar dikuburkan dan umumnya terisolasi dari lingkungan permukaan, proses pemecahan limbah lambat dan membutuhkan area permukaan yang relatif besar untuk menyerap dan mengolah limbah cair. Jika limbah cair terlalu banyak memasuki lapangan terlalu cepat, limbah dapat lulus dari biofilm sebelum dikonsumsi limbah dapat terjadi, menyebabkan pencemaran air tanah.

Dalam rangka untuk memperpanjang umur lapangan leaching, salah satu metode konstruksi untuk membangun dua bidang perpipaan sisi ke sisi, dan menggunakan aliran katup berputar untuk limbah langsung ke satu bidang sekaligus, berpindah antar bidang setiap tahun atau dua. Hal ini memungkinkan masa istirahat untuk membiarkan mikroorganisme punya waktu untuk memecah limbah dibangun di ranjang kerikil.

Di daerah di mana tanah tidak cukup serap (gagal uji perkolasi) pemilik rumah mungkin diperlukan untuk membangun suatu sistem gundukan yang merupakan limbah pembuangan khusus tidur direkayasa pasir dan kerikil mounded pada permukaan tanah dengan penyerapan cairan miskin.

Komponen Sistem Trickling Filter
Tiga komponen utama Trickling Filter yaitu :
  • DistributorAir limbah didistribusikan pada bagian atas lengan distributor yang dapat berputar
  • Pengolahan (Pada Media Trickling Filter)Pengolahan Trickling Filter terdiri dari suatu bak atau bejana dengan media permiable untuk   pertumbuhan bakteri.
  • PengumpulFilter juga di lengkapi dengan Underdrain untuk mengumpulkan Biofilm yang mati,kemudian diendapkan dalam bak sedimentasi. Bagian cairan yang keluar biasanya dikembalikan lagi ke Trickling Filter sebagai iar pengencer dari air baku yang diolah.

Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Efisiensi Trickling Filter
  • Persyaratan Abiotis
    a.Jenis Media

    Bahan untuk media Trickling Filter harus kuat, keras dan tahan tekanan, tahan lama, tidak mudah berubah dan mempunyai luas permukaan per nit volume yang tinggi. Bahan-bahan yang biasa digunakan adalah batu kali, krikil, antrasit, batu bara, dan sebagainya. Akhir-akhir ini telah digunakan media plastik yang dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan panas yang tinggi

    b. Diameter Media
    Diameter media Trickling Filter biasanya antara 2,5-7,5 cm. Sebaiknya dihindari penggunaan media dengan diameter terlalu kecil karena akan memperbesar kemungkinan penyumbatan. Makin luas permukaan media maka semakin banyak pula mikroorganisme yang hidup di atasnya.

    c. Ketebalan Susunan media
    Ketebalan meda Trickling Filter minimum 1 meter dan maksimum 3-4 meter. Makin tinggi ketebalan media maka maka makin besar pula total luas permukaan yang ditumbuhi mikroorganisme sehingga makin banyak pula mikroorganisme yang tumbuh menempel diatasnya.

    d. lama Waktu Tinggal Trickling Filter
    Diperlukan lama waktu tinggal yang disebut waktu pengkondisian atau pendewasaan agar mikroorganisme yang tumbuh diatasa permukaan media telah tumbuh cukup memadai untuk terselenggaranya proses yang diharapkan. Masa pendewaas biasa berkisar 2-6 minggu. Lama waktu tinggal ni dimaksudkan agar mikroorganisme dapat menguraikan bahan-bahan organik dan tumbuh dipermukaan media Trickling Filter membentuk lapisan Biofilm atau lapisan berlendir.

    d. PH
    Pertumbuhan mikroorganisme khususnya bakteri dipngaruhi oleh nilai PH. Agar pertumbuhan baik diusahakan agar PH mendekati keadaan netral. Nilai PH antara 4-9,5 dengan nilai PH yang optimum 6,5-7,5 merupakan lingkungan yang sesuai.

    e. Suhu
    Suhu yang baik untuk Mikroorganisme adalah 25-37 Derajat Celcius. Selain itu suhu juga mempengaruhi kecepatan reaksi dari suatu proses biologis. Bahkan efisiensi dari Trickling Filter sangat dipengaruhi oleh suhu.

    f. Aerasi
    Agar Aerasi berlangsung dengan baik media Trickling Filter harus disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan masuknya udara kedalam sistem Trickling Filter tersebut. Ketersediaan udara, dalam hal ini adalah Oksigen sangat berpengaruh terhadap proses penguraian oleh mikroorganisme.
  • Persyaratan Biotis
    Persyaratan biotis yang diperlukan dalam penggunaan trickling filter adalah jenis, jumlah, dan kemampuan mikroorganisme dalam trickling filter serta asosiasi kehidupan didalamnya.